Dalam dunia jaringan, seringkali dibutuhkan solusi yang efisien untuk menghubungkan dua lokasi yang terpisah secara geografis namun tetap dalam satu jaringan. Salah satu metode yang umum digunakan adalah IPIP Tunnel. Tunnel ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan dua router melalui internet secara point-to-point, menciptakan jalur komunikasi seolah-olah kedua lokasi berada di jaringan yang sama. Pada artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap mengenai konfigurasi IPIP Tunnel pada perangkat Mikrotik, mulai dari pengenalan, perbedaan dengan EoIP Tunnel, hingga langkah-langkah konfigurasi dan troubleshooting.
Daftar Isi
1. Pengertian IPIP Tunnel
IPIP Tunnel (IP over IP) adalah metode untuk mengenkapsulasi paket IP dalam header IP lainnya untuk dikirimkan melalui jaringan IP. Ini sering digunakan untuk membuat koneksi point-to-point antara dua router Mikrotik melalui internet dengan menggunakan protokol IPIP RFC 2003. IPIP Tunnel memungkinkan dua jaringan yang terpisah dapat dihubungkan seolah-olah mereka berada di jaringan yang sama.
2. Perbedaan IPIP Tunnel dengan EoIP Tunnel
IPIP Tunnel dan EoIP (Ethernet over IP) memiliki tujuan yang mirip yaitu menghubungkan jaringan di lokasi yang berbeda melalui jaringan publik (seperti internet). Namun, ada perbedaan utama:
- IPIP Tunnel hanya mengenkapsulasi IP packets, yang berarti tidak mendukung bridging Ethernet Layer 2, dan hanya mendukung komunikasi Layer 3.
- EoIP Tunnel mendukung bridging Layer 2, yang memungkinkan traffic seperti ARP dan broadcast melewati terowongan, sehingga bisa digunakan untuk menghubungkan segmen LAN secara langsung.
3. Fungsi Utama IPIP Tunnel
- Membuat koneksi point-to-point antara dua router melalui internet.
- Menghubungkan dua lokasi berbeda dalam jaringan Layer 3.
- Enkripsi dapat ditambahkan menggunakan IPsec untuk keamanan tambahan.
4. Tutorial Konfigurasi IPIP Tunnel
Di sini, kita akan mengonfigurasi IPIP Tunnel antara dua lokasi, Site A dan Site B.
Langkah 1: Konfigurasi IPIP Tunnel di Site A
- Masuk ke Router Site A dan tambahkan interface IPIP Tunnel.
- Isi Remote Address dengan IP publik router di Site B.
- Isi Local Address dengan IP publik router di Site A.
/interface ipip
add allow-fast-path=no local-address=<ip-public-lokal-siteA> name=ipip-tunnel1 remote-address=<ip-public-siteB>
Langkah 2: Konfigurasi IPIP Tunnel di Site B
- Masuk ke Router Site B dan tambahkan interface IPIP Tunnel.
- Isi Remote Address dengan IP publik router di Site A.
- Isi Local Address dengan IP publik router di Site B.
/interface ipip
add allow-fast-path=no local-address=<ip-public-siteB> name=ipip-tunnel1 remote-address=<ip-public-siteA>
Berikut configurasi jika menggunakan Tampilan winbox

Penjelasan :
- allow-fast-path=no: Opsi ini mematikan FastPath yang memungkinkan pengolahan data secara cepat, namun dalam beberapa skenario, FastPath perlu dimatikan jika terdapat konfigurasi yang membutuhkan proses tambahan, seperti IPsec.
- local-address: Ini adalah IP publik lokal dari masing-masing router.
- remote-address: Ini adalah IP publik dari router lawan yang ingin dihubungkan.
Langkah 3: Pengecekan Status Tunnel
Setelah konfigurasi di kedua router selesai, periksa status tunnel apakah sudah Running di kedua sisi.
/interface ipip print
Jika status tunnel Running, berarti terowongan sudah terbentuk.
Langkah 4: Tambahkan IP Lokal untuk PTP (Point-to-Point) di Interface IPIP Tunnel
Tambahkan IP lokal di setiap interface IPIP Tunnel agar terhubung melalui jaringan point-to-point.
Site A
/ip address
add address=10.10.10.1/30 interface=ipip-tunnel1 network=10.10.10.0
Site B
/ip address
add address=10.10.10.2/30 interface=ipip-tunnel1 network=10.10.10.0
Berikut konfigurasi jika di winbox

Penjelasan:
- IP 10.10.10.1/30 dan 10.10.10.2/30 adalah IP lokal yang digunakan untuk koneksi point-to-point antara Site A dan Site B.
- Network=10.10.10.0 memastikan bahwa kedua situs terhubung dalam satu jaringan.
Langkah 5: Uji Koneksi dengan Ping
Setelah IP PTP ditambahkan, uji koneksi dengan melakukan ping dari Site A ke Site B dan sebaliknya.
Dari Site A:
ping 10.10.10.2
Dari Site B:
ping 10.10.10.1
Jika ping berhasil, maka IPIP Tunnel sudah berhasil terhubung dan berfungsi dengan baik.
5. Troubleshooting IPIP Tunnel
Jika IPIP Tunnel tidak bisa connect atau statusnya Down, berikut adalah beberapa langkah pengecekan:
- Periksa IP Public: Pastikan IP public yang dimasukkan di Remote Address benar dan dapat diakses.
- Cek Koneksi Internet: Pastikan kedua router memiliki koneksi internet yang aktif dan dapat berkomunikasi satu sama lain. Lakukan ping ke IP publik router lawan untuk memastikan koneksi stabil.
- Periksa Firewall: Jika ada firewall, pastikan port yang diperlukan untuk IPIP Tunnel (GRE, IP protocol 4) diizinkan. Tambahkan rule firewall untuk mengizinkan traffic IPIP Tunnel:
/ip firewall filter add chain=input protocol=ipip action=accept
- MTU (Maximum Transmission Unit): Periksa MTU di kedua sisi. Pengaturan default adalah auto, tapi jika terjadi fragmentasi paket, atur MTU secara manual.
/interface ipip set [find name="ipip-tunnel1"] mtu=1480
- Cek Konfigurasi Tunnel ID: Pastikan Tunnel ID (jika menggunakan opsi ini) sama di kedua sisi router.
- Periksa Konfigurasi IPsec (Jika digunakan): Jika menggunakan IPsec, pastikan pre-shared key di kedua sisi sama dan konfigurasi IPsec benar.
6. Kesimpulan
IPIP Tunnel adalah solusi yang sederhana dan efisien untuk menghubungkan dua router Mikrotik melalui jaringan publik seperti internet. Dengan langkah-langkah konfigurasi yang tepat, Anda dapat membuat koneksi point-to-point yang aman dan stabil antara dua situs. Jika mengalami masalah koneksi, pengecekan dasar seperti IP, firewall, dan pengaturan MTU seringkali bisa membantu menyelesaikan masalah.
Dengan menggunakan IPIP Tunnel, Anda bisa menghubungkan jaringan yang jauh secara efektif tanpa memerlukan infrastruktur yang kompleks.